Polisi Berhasil Menangkap Direktur Utama Terra Drone. Polisi akhirnya berhasil menangkap Direktur Utama PT Terra Drone Indonesia, Michael Wishnu Wardana Siagian (MW), sebagai tersangka kebakaran maut yang tewaskan 22 orang di gedung kantor perusahaan itu. Penangkapan dilakukan Rabu malam, 10 Desember 2025, di apartemen pribadinya di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Roby Saputra, konfirmasi MW ditetapkan tersangka berdasarkan dua alat bukti permulaan yang cukup, terkait kelalaian yang sebabkan kebakaran dan kematian. Kebakaran hebat di Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, terjadi Selasa siang, 9 Desember, pukul 12.43 WIB, dan cepat meluas karena baterai litium di lantai satu. Korban jiwa 22 orang—15 perempuan dan 7 laki-laki—kebanyakan karyawan yang hirup asap tebal. Kapolres Metro Jakpus, Kombes Susatyo Purnomo Condro, sebut penyidikan lanjut libatkan pemilik gedung dan saksi. Tragedi ini picu duka nasional, dan penangkapan MW jadi langkah hukum pertama. BERITA BOLA
Kronologi Penangkapan dan Penetapan Tersangka: Polisi Berhasil Menangkap Direktur Utama Terra Drone
Operasi penangkapan berlangsung mulus tanpa perlawanan. Tim Satreskrim Polres Metro Jakpus tiba di apartemen Setiabudi sekitar pukul 21.00 WIB Rabu malam, setelah MW mangkir dari panggilan pemeriksaan siang hari. Roby Saputra bilang MW awalnya komunikasi dengan penyidik untuk klarifikasi, tapi tak hadir—jadi surat perintah penangkapan langsung terbit. MW dibawa ke Mapolres Metro Jakpus malam itu untuk pemeriksaan awal, dan resmi ditahan menjelang 1×24 jam. “Sudah cukup bukti dan keyakinan penyidik,” kata Roby. Hingga Kamis pagi, 11 Desember, 10 saksi sudah diperiksa, termasuk karyawan dan kontraktor. Sita bukti termasuk uang tunai Rp 5 miliar dan logam mulia Rp 2 miliar. Penangkapan ini bagian OTT cepat, mirip kasus kebakaran gedung lain di Jakarta tahun lalu.
Penyebab Kebakaran dan Bukti Kelalaian: Polisi Berhasil Menangkap Direktur Utama Terra Drone
Kebakaran bermula dari korsleting baterai litium di lantai satu, ruang servis drone. Api cepat membesar karena material mudah terbakar dan ventilasi buruk, asap tebal naik hingga lantai enam. Korban tewas diduga karena hirup gas karbon monoksida, seperti konfirmasi RS Polri usai identifikasi jenazah. Bukti awal tunjuk MW lalai sebagai Dirut: gedung tak punya sprinkler memadai, pintu darurat terkunci, dan audit keselamatan abaikan peringatan sebelumnya. Susatyo bilang penyidik dalami peran MW dalam operasional harian, termasuk pemeliharaan fasilitas. MW, 45 tahun, lahir di Jakarta, lulusan teknik elektro UI, bangun Terra Drone sejak 2015 sebagai perusahaan servis drone survei. Ia tak komentar saat ditangkap, tapi perusahaan klaim siap tanggung jawab korban.
Tuduhan Hukum yang Dihadapi MW
MW disangkakan pasal berlapis KUHP: Pasal 187 soal perbuatan sengaja sebabkan kebakaran, Pasal 188 soal kelalaian sebabkan kebakaran, dan Pasal 359 soal kelalaian sebabkan kematian. Ancaman hukumannya berat: hingga 12 tahun penjara untuk Pasal 187, tambah denda miliaran. Roby sebut bukti termasuk laporan audit dan kesaksian karyawan yang tunjuk MW abaikan protokol keselamatan demi efisiensi. Penyidik juga periksa pemilik gedung dan kontraktor listrik. MW ditahan di Polres Jakpus untuk pemeriksaan lanjutan, termasuk rekonstruksi. Keluarga korban tuntut transparansi, dan polisi janji proses adil. Ini kasus pertama sejak UU Cipta Kerja perketat regulasi keselamatan industri.
Respons Publik dan Dampak Ekonomi
Tragedi ini picu reaksi emosional. Keluarga korban gelar aksi di depan gedung Terra Drone Kamis pagi, tuntut kompensasi dan keadilan. LSM keselamatan kerja kritik regulasi gedung komersial longgar, sementara Kementerian Ketenagakerjaan janji audit serupa di Kemayoran. Di sektor ekonomi, investor tech drone khawatir, saham terkait turun 5 persen. Komunitas survei drone Jakarta cari alternatif, dan MW, yang dikenal visioner, kini hadapi citra rusak. Polisi koordinasi dengan Jaksa Penuntut Umum untuk sidang cepat.
Kesimpulan
Penangkapan Direktur Utama Terra Drone Michael Wishnu Wardana jadi langkah hukum tegas atas kebakaran maut yang tewaskan 22 nyawa. Dari kronologi malam Rabu hingga tuduhan pasal berlapis, ini ingatkan betapa krusialnya keselamatan kerja. Respons publik tuntut keadilan, sementara dampaknya luas ke ekonomi tech. Penyidikan lanjut jadi kunci, tapi yang pasti, duka korban tak tergantikan. Kasus ini pelajaran: perusahaan harus prioritas nyawa karyawan, agar tragedi tak terulang di Jakarta.