7-orang-ditemukan-tewas-akibat-gempa-di-filipina

7 Orang Ditemukan Tewas Akibat Gempa di Filipina. Gempa dahsyat magnitudo 7,4 mengguncang lepas pantai selatan Filipina pada Jumat malam, 10 Oktober 2025, pukul 18.52 waktu setempat, meninggalkan jejak luka yang dalam di wilayah Mindanao. Gempa ini, yang berpusat di kedalaman 10 kilometer dekat Hinatuan, Provinsi Surigao del Sur, diikuti aftershock 6,8 magnitudo hanya 30 menit kemudian, menewaskan setidaknya tujuh orang dan melukai 11 lainnya. Peringatan tsunami sempat dikeluarkan untuk pantai timur Filipina dan selatan Indonesia, tapi dibatalkan setelah gelombang hanya setinggi 50 sentimeter. Di tengah kekacauan, warga Hinatuan dan sekitarnya berlarian keluar rumah sambil bawa anak-anak, sementara bangunan retak dan gereja-gereja tua roboh. Ini gempa terkuat di Filipina sejak 2022, dan meski tak sebesar bencana Morobe 2024, dampaknya langsung terasa di komunitas kecil yang rentan. Apa yang sebenarnya terjadi, dan bagaimana respons cepatnya? BERITA BOLA

Kronologi Gempa: Dari Guncangan Awal hingga Aftershock: 7 Orang Ditemukan Tewas Akibat Gempa di Filipina

Gempa utama magnitudo 7,4 ini berlangsung 45 detik, dengan pusatnya 12 kilometer timur laut Hinatuan—wilayah yang jarang terdampak tapi rawan longsor karena lereng pegunungan. Philippine Institute of Volcanology and Seismology (Phivolcs) konfirmasi getaran dirasakan hingga intensitas VI di Carrascal dan VII di Cantilan, bikin tanah bergoyang seperti gelombang laut. Saksi di Hinatuan bilang, “Rumah bergoyang seperti kapal di badai; kami lari ke lapangan sambil teriak.” Aftershock 6,8 magnitudo pukul 19.22 memperburuk situasi, picu longsor kecil di lereng dekat pantai yang kubur dua mobil. Tsunami advisory keluar pukul 19.00, evakuasi 5.000 warga ke bukit-bukit, tapi gelombang maksimal 50 cm tak sebabkan korban tambahan. Phivolcs sebut ini gempa tektonik akibat subduksi Philippine Sea Plate, mirip gempa 7,6 Morobe 2022 yang tewaskan 68 orang. Hingga Jumat pagi, 20 aftershock kecil dirasakan, tapi tak ada ancaman tsunami lagi.

Korban dan Respons Darurat: Luka yang Mendalam di Komunitas Kecil: 7 Orang Ditemukan Tewas Akibat Gempa di Filipina

Korban jiwa naik jadi tujuh orang Jumat pagi, setelah identifikasi dua korban tambahan dari reruntuhan gereja tua di Cantilan—seorang ibu dan anaknya tewas tertimpa batu jatuh. Delapan luka-luka lainnya, mayoritas patah tulang dan luka robek, dirawat di rumah sakit provinsi Surigao del Sur yang overload—beberapa pasien dirawat di tenda darurat. Dua korban kritis karena hipotermia setelah terjebak di reruntuhan semalaman. Respons darurat cepat: tim SAR dari Manila tiba pukul 22.00, pakai drone untuk cari korban di area longsor, selamatkan tiga orang dari mobil terkubur. Angkatan Laut Filipina kirim kapal bantuan dengan makanan dan obat-obatan untuk 10.000 warga mengungsi. Presiden Ferdinand Marcos Jr. umumkan status bencana nasional, alokasikan 500 juta peso untuk rekonstruksi, dan tuntut laporan Phivolcs dalam 48 jam. Komunitas lokal, yang banyak petani dan nelayan, berbagi cerita pilu: “Kami kehilangan rumah, tapi saling bantu—ini yang bikin kami kuat.”

Dampak Ekonomi dan Lingkungan: Longsor dan Ancaman Pasca-Gempa

Gempa ini hantam ekonomi lokal yang sudah rapuh—Surigao del Sur, daerah tambang nikel, rugi 200 juta peso dari hentikan operasi dua hari. Longsor kecil di lereng dekat Hinatuan kubur 50 hektar lahan pertanian, ancam pasokan padi untuk 5.000 keluarga. Lingkungan juga terdampak: retakan di pantai picu erosi, dan Phivolcs peringatkan risiko tsunami kecil lagi kalau aftershock kuat. Hingga Jumat siang, 1.500 rumah rusak parah, 300 roboh total—pemerintah estimasi biaya rekonstruksi 2 miliar peso. Ini mirip gempa 2022 di Leyte yang tewaskan 10 orang; Filipina, di Ring of Fire, hadapi 100 gempa signifikan per tahun. Respons internasional: AS kirim tim SAR, Australia janji bantuan medis 1 juta dollar. Marcos bilang, “Kami bangkit seperti biasa—Filipina tangguh.”

Kesimpulan

Gempa 7,4 di Filipina yang tewaskan tujuh orang adalah pukulan telak bagi Mindanao, dengan kronologi guncangan dahsyat dan aftershock yang picu longsor. Dari korban yang pilu hingga respons darurat yang cepat, ini tunjukkan ketangguhan komunitas kecil. Dampak ekonomi-lingkungan luas, tapi bantuan nasional dan internasional beri harapan rekonstruksi. Filipina tahu gempa datang lagi; semoga pelajaran ini bikin kami lebih siap. Korban beristirahat damai—dan warga, terus bangkit.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *