Beruang Menyerang Sekelompok Murid & Guru di Kanada. Sebuah insiden mengerikan mengguncang komunitas Nuxalk Nation di Bella Coola, British Columbia, Kanada. Pada Kamis sore, 20 November 2025, seekor beruang grizzly menyerang sekelompok siswa sekolah dasar dan guru mereka saat istirahat makan siang di sepanjang jalur pejalan kaki dekat sungai. Sebanyak 11 orang terluka, termasuk dua dalam kondisi kritis, menurut Layanan Petugas Konservasi British Columbia. Beruang itu muncul tiba-tiba dari hutan dan menyerang tanpa provokasi, memicu respons heroik dari para guru yang berusaha lindungi anak-anak. Hingga Jumat pagi, beruang agresif itu masih berkeliaran bebas, memaksa polisi dan petugas konservasi lakukan operasi penangkapan. Kejadian ini, yang jarang terjadi dalam skala besar seperti ini, jadi pengingat akan bahaya hidup berdampingan dengan satwa liar di wilayah terpencil. INFO CASINO
Kronologi Insiden: Beruang Menyerang Sekelompok Murid & Guru di Kanada
Serangan terjadi sekitar pukul 14.00 waktu setempat, saat kelompok sekitar 20 orang dari Acwsalcta School—sekolah independen yang dikelola Nuxalk First Nation—sedang beristirahat di jalur dekat Sungai Bella Coola. Mereka sedang nikmati makan siang saat beruang grizzly keluar dari semak belukar dan langsung menyerang. Petugas konservasi sebut beruang itu tampak lapar atau teritorial, meski penyebab pastinya masih diselidiki. Guru-guru segera ambil tindakan: semprotkan bear spray, picu bear banger untuk buat suara keras, dan bahkan pukul beruang itu secara fisik untuk usir. Satu guru pria tanggung beban terberat, terima luka parah di kepala, sementara tiga siswa juga alami cedera serius. Beberapa anak terkena semburan bear spray secara tak sengaja saat upaya pertahanan. Kelompok berhasil usir beruang setelah beberapa menit, tapi trauma fisik dan emosional sudah tertanam dalam.
Respons Heroik Guru dan Siswa: Beruang Menyerang Sekelompok Murid & Guru di Kanada
Para guru jadi pahlawan sejati dalam tragedi ini. Kepala Nuxalk Nation, Samuel Schooner, puji keberanian mereka yang “pilih taruh nyawa di garis depan untuk lindungi siswa.” Seorang asisten pendidikan selamatkan cucu seorang tetua suku dengan lawan beruang secara langsung, biarkan rekan ambil anak itu lari ke tempat aman. Siswa juga tunjukkan ketangguhan: seorang anak lari selamat meski beruang lewat begitu dekat hingga rasakan bulunya. Sekolah tutup Jumat untuk konseling, dengan bus dan SUV antar siswa pulang aman. Schooner sebut, “Anak-anak ini bakal hidup panjang berkat tindakan guru.” Layanan konservasi puji persiapan guru—mereka bawa peralatan standar untuk wilayah beruang—yang cegah korban lebih parah. Ini jadi contoh bagaimana pendidikan keselamatan satwa liar selamatkan nyawa.
Upaya Penyelamatan dan Pencarian Beruang
Respons darurat cepat dan masif. Delapan petugas konservasi dikirim ke lokasi, pasang perangkap dan kumpul bukti fisik seperti bulu dan jejak untuk cocokkan dengan beruang yang ditangkap. Polisi minta warga tetap di dalam rumah, hindari jalan raya dekat kantor administrasi, dan jauhi semua jalur pejalan kaki. Heli evakuasi bawa korban kritis ke rumah sakit di Vancouver, sementara yang lain dirawat di fasilitas lokal. Inspector Kevin Van Damme, dengan pengalaman 34 tahun, sebut ini serangan paling unik yang pernah ia lihat—beruang grizzly jarang serang kelompok besar manusia. Hingga Jumat sore, beruang belum ditangkap, tapi tim pasang kamera dan umpan untuk lacak. Nuxalk Nation, yang punya hubungan budaya dalam dengan grizzly sejak generasi, kini hadapi dilema: lindungi komunitas sambil hormati alam.
Kesimpulan
Serangan beruang grizzly di Bella Coola bukan hanya tragedi, tapi juga cerita ketangguhan manusia di hadapan alam liar. Dengan 11 korban dan beruang masih bebas, komunitas Nuxalk bangun dari trauma sambil rayakan keberanian guru yang selamatkan masa depan anak-anak. Ini pengingat penting: di Kanada barat, hidup berdampingan dengan beruang butuh kewaspadaan konstan, dari bear spray hingga edukasi dini. Saat tim konservasi lanjut buru beruang itu, harapan utama adalah pemulihan cepat bagi yang terluka dan pelajaran berharga untuk cegah kejadian serupa. Di wilayah seperti ini, keseimbangan antara manusia dan satwa jadi prioritas—karena satu kesalahan bisa ubah segalanya.