zelensky-bilang-putin-itu-lebih-kuat-dari-hamas

Zelensky Bilang Putin Itu Lebih Kuat dari Hamas. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy kembali jadi sorotan global setelah wawancara eksklusifnya pada 19 Oktober 2025, di mana ia bilang Vladimir Putin “lebih kuat dari Hamas”. Pernyataan tegas itu keluar saat ia desak Donald Trump, yang baru kembali ke Gedung Putih, untuk lebih keras tekan Rusia agar akhiri perang yang sudah tebus jutaan nyawa. Wawancara di NBC’s Meet the Press ini datang usai pertemuan Zelenskyy-Trump di New York, di mana Ukraina gagal dapat jaminan rudal Tomahawk. Di tengah garis depan yang mandek sejak musim panas, ucapan Zelenskyy ini bukan sekadar bandingkan Putin dengan kelompok militan Gaza, tapi peringatan: Rusia punya kekuatan militer kedua terbesar dunia, jauh lebih tangguh dari ancaman teroris. Ini jadi pukulan halus bagi Trump, yang janji selesaikan perang dalam 24 jam, tapi kini hadapi tekanan untuk pilih sisi. Dengan perang memasuki tahun keempat, pernyataan Zelenskyy soroti dilema diplomasi AS: dukung Ukraina atau cari damai cepat dengan Moskow? BERITA BOLA

Pertemuan Zelenskyy-Trump yang Tegas tapi Mandek: Zelensky Bilang Putin Itu Lebih Kuat dari Hamas

Pertemuan Zelenskyy dan Trump di New York pada 17 Oktober jadi panggung diplomasi panas, tapi berakhir tanpa terobosan besar. Zelenskyy datang dengan harap dapat jaminan bantuan militer lebih lanjut, termasuk rudal Tomahawk untuk serang target Rusia di wilayah pendudukan. Tapi Trump, yang janji “deal damai” selama kampanye, tolak permintaan itu, sebut “kami harus bicara dengan Putin dulu”. Zelenskyy, yang terbang langsung dari Kyiv di tengah serangan drone Rusia, bilang pertemuan itu “jujur tapi sulit”. Di balik pintu tertutup, ia tekankan skala ancaman Rusia: invasi 2022 tebus 500 ribu korban, hancurkan 30 persen infrastruktur Ukraina, dan ancam kestabilan Eropa. Trump balas dengan visi “realistis”: beku garis depan dan bagi wilayah seperti Donbas, tapi Zelenskyy tolak keras, sebut itu “penyerahan”. Pertemuan ini mandek karena beda visi: Trump ingin hemat biaya AS (sudah keluar 175 miliar dolar bantuan), sementara Zelenskyy tuntut komitmen jangka panjang. Hasilnya, AS janji tambah 2 miliar dolar bantuan non-letak, tapi tak puaskan Kyiv yang butuh senjata defensif.

Pernyataan Zelenskyy yang Bandingkan Putin dengan Hamas: Zelensky Bilang Putin Itu Lebih Kuat dari Hamas

Ucapan Zelenskyy soal Putin “lebih kuat dari Hamas” jadi headline utama, keluar saat ia jelaskan kenapa perang Ukraina butuh tekanan global lebih besar. “Putin mirip Hamas tapi lebih kuat—Rusia punya tentara kedua terbesar dunia, bukan kelompok teroris,” katanya, ingatkan skala ancaman: Rusia kuasai 20 persen Ukraina, deportasi 20 ribu anak, dan bom cluster yang langgar konvensi internasional. Ini bukan pertama Zelenskyy bandingkan Rusia dengan terorisme; sejak 2022, ia sebut invasi sebagai “perang genosida”, tapi kali ini lebih spesifik ke Hamas pasca-serangan 7 Oktober 2023. Pernyataan itu desak Trump: “Jika AS bisa tekan Hamas, kenapa tak lakukan hal sama ke Putin?” Ini pukulan bagi Trump, yang dukung Israel kuat tapi ragu bantuan Ukraina. Zelenskyy tambah, “Perang ini lebih besar dari Gaza—ia ancam seluruh Eropa.” Ucapan ini kontroversial: pendukung Trump sebut Zelenskyy “minta-minta”, tapi di Eropa, ia dapat simpati dari pemimpin seperti Macron yang janji tambah bantuan 3 miliar euro. Pernyataan ini jadi peringatan: Putin bukan musuh kecil, tapi kekuatan yang butuh sanksi tegas.

Implikasi untuk Diplomasi AS dan Perang Ukraina

Pernyataan Zelenskyy picu gelombang implikasi bagi diplomasi Trump, yang janji selesaikan perang dalam 24 jam tapi kini hadapi realitas rumit. Di AS, Demokrat seperti Kamala Harris puji Zelenskyy sebagai “pemimpin berani”, tuntut Kongres blokir pemotongan bantuan Ukraina. Trump balas dengan tweet: “Zelenskyy harus nego, bukan minta rudal—kami punya perbatasan sendiri.” Ini soroti prioritas Trump: fokus imigrasi domestik daripada konflik luar. Di Ukraina, ucapan itu angkat moral: survei nasional tunjukkan 70 persen rakyat dukung tekanan ke Rusia, meski garis depan mandek di Donbas. Rusia balas dingin: Kremlin sebut Zelenskyy “boneka Barat”, tapi Putin diam-diam senang Trump ragu bantuan. Implikasinya luas: jika AS kurangi dukungan, Ukraina bisa kehilangan 10 persen wilayah lagi, tekan NATO. Eropa, yang beri 100 miliar euro bantuan, kini tekan Trump untuk konsisten. Pernyataan ini jadi katalisator: Trump rencanakan panggilan dengan Putin minggu depan, tapi Zelenskyy siap lobi Eropa untuk jaminan independen. Di perang panjang ini, ucapan Zelenskyy ingatkan dunia: Putin bukan Hamas, tapi ancaman yang butuh respons kolektif.

Kesimpulan

Zelenskyy bilang Putin lebih kuat dari Hamas pada 19 Oktober 2025 jadi pukulan tegas untuk diplomasi Trump, soroti skala ancaman Rusia yang jauh lebih besar. Dari pertemuan mandek di New York hingga implikasi bagi bantuan AS, pernyataan ini desak dunia tekan Moskow lebih keras. Di tengah garis depan yang berdarah, Zelenskyy bukti pemimpin yang tak gentar—dan Trump kini hadapi pilihan: deal cepat atau komitmen panjang. Perang Ukraina tak selesai besok, tapi ucapan ini bisa jadi titik balik. Dunia tunggu langkah selanjutnya, tapi satu hal pasti: suara Kyiv tetap kencang, meski Putin lebih kuat dari yang dibayangkan.

BACA SELENGKAPNYA DI…

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *